Lirazan - Jawaban cerdas dalam menanggapi pertanyaan menjengkelkan terkadang diperlukan untuk menghentikan pertanyaan yang terus berulang. Salahsatunya adalah ketika seseorang bertanya "Kenapa kamu masih jomblo?" atau "Kenapa kamu belum juga menikah (lagi)?".
Bagi sebagian besar orang yang telah lama menyandang "gelar" jomblo, tentu pertanyaan semacam itu menjadi hal yang menjengkelkan. Nah, sekarang kita coba merespon pertanyaan tersebut secara cerdas agar mereka tidak mengulang pertanyaan yang sama.
10 cara cerdas menjawab "kenapa masih jomblo?"
Baca juga invasi komet dan asteriod di mars.
"Jadi, kenapa kamu masih jomblo?", walaupun pertanyaan tersebut dilontarkan bersama senyuman manis, tetap akan menimbulkan perasaan yang sedikit terganggu bahkan mungkin bisa mengikis kepercayaan diri kita, ditambah apabila dia yang bertanya adalah lawan jenis kita. Bagaimana cara terbaik menjawab pertanyaan itu, inilah 10 jawaban terbaik untuk tetap menjaga kepercayaan diri kita.
Kembalikan pertanyaan tersebut
Jika kita tahu bahwa dia juga memiliki satatus yang sama maka Katakan padanya, "Terimakasih atas perhatian kamu kepada Saya dengan menanyakan hal itu, karena sejujurnya Saya juga ingin bertanya hal yang sama, Kenapa kamu masih jomblo?". (Berikan senyum lalu tunggu respon dia). Jika dia kembali bertanya dengan inti yang sama, pilih jawaban berikut.
Tidak ingin terburu-buru
Saya sudah memiliki banyak pengalaman di masa lalu melalui hubungan yang panjang, dan dari pengalaman itu Saya banyak belajar, sekarang Saya tahu apa yang Saya butuhkan dari pasangan Saya kelak, jadi saat ini Saya tidak ingin terlalu buru-buru.
Dedikasi yang berbeda
Saya telah mendedikasikan hidup saya selama beberapa tahun terakhir ini untuk pendidikan, karir, dan memilih mementingkan kehidupan yang layak untuk pribadi saya. Dedikasi Saya saat ini adalah membentuk kualitas hidup pribadi, bukankah kekasih berkualitas hanya ada dalam kehidupan yang berkualitas?
Tidak sembarang orang bisa memiliki Saya
Saya menyadari sepenuhnya nilai yang ada pada diri Saya sendiri, Saya kira Saya memiliki banyak hal yang bisa Saya tawarkan ke semua orang, tetapi tidak semua orang memiliki kapasitas yang cukup baik untuk bisa mendampingi Saya yang luar biasa ini.
Cinta itu bukan "musiman"
Saya memutuskan berpisah dengan pasangan Saya beberapa saat yang lalu. Alasannya sederhana, karena Saya menyadari bahwa cinta kita berdua hanya "musiman", bukan untuk selamanya. Dari keputusan itu Saya belajar bertanggungjawab serta banyak hal besar lain yang bisa Saya dapatkan. Sekarang Saya lebih melihat jauh kedepan dan hanya sedikit orang yang memiliki kesiapan yang sama.
Hubungan sehat dan baik adalah yang Saya mau
Bagaimana kamu menjalani hubunganmu dengan pasanganmu? Saya juga belajar banyak dari pengalaman orang lain, dan satu kesimpulan bahwa terlalu banyak hubungan yang tidak sehat, Saya anggap itu tidak berkualitas, lalu akankah bisa diterapkan untuk cinta Saya yang berkualitas? Sayangnya Saya tidak ingin mengorbankan diri untuk menjalani hubungan yang seperti kebanyakan saat ini.
Saat ini Saya lebih menikmati hidup tanpa kekasih
Saya menikmati hari dimana Saya mengunjungi keramaian, taman, atau tempat seru tanpa perlu terganggu. Saya bertemu banyak orang baru dalam kehidupan Saya saat ini, dengan mereka, kini Saya melihat kedepan untuk meninjau kembali tujuan Saya, bertemu orang-orang baru, bahkan mungkin menuliskan kenangan baru dengan mereka.
Memperhatikan diri sendiri
Sebelum Hari ini, Saya telah memberikan perhatian ke banyak orang, keluarga, teman bahkan beberapa orang yang tidak begitu Saya kenal. Sudah Saatnya Saya berikan waktu untuk diri saya sendiri dengan meletakkan perhatian ini didepan semuanya.
Komitmen Saya kuat, jarang ada orang yang bisa mengimbangi
Saya sudah memiliki banyak pengalaman dalam hal ini sebelumnya, seseorang yang bertanggungjawab adalah dia yang mampu menjaga komitmen agar terus berjalan, apapun alasannya. Bukankah kita sedang membicarakan tentang "pacaran", atau hubungan yang dijalani sebelum ikatan resmi tercipta? Jika Saya katakan bahwa hubungan itu adalah pembelajaran sebagai bekal menjalani hubungan yang lebih tinggi, apakah Saya salah? Jika benar itu adalah pembelajaran, bagaimana jika Saya menetap pada hati yang tidak mau belajar, akan seperti apa nanti?
Bukan pacaran, tapi menikah adalah yang terpenting
Saya tidak mengatakan bahwa hubungan sebelum menikah itu tidak penting, tetapi Saya memiliki tujuan yang jelas dan terarah. Saya tidak ingin menghabiskan waktu dengan sesuatu yang tidak jelas arahnya kemana. Sejujurnya, Saya tidak sabar untuk berbagi kisah hidup bersama dia, tetapi dengan orang yang tepat dan waktu yang sempurna.
Artikel menarik lainnya, Ketika bayanganmu memiliki teman.
Walaupun pertanyaan klasik tersebut sering membuat kita jengkel, kita tetap diharuskan menjaga hubungan baik terhadap sesama. Oleh sebab itu, sudsh semestinya kita merespon pertanyaan tersebut sembari tersenyum, dengan wajah sejuk dan tidak berapi-api.
Jomblo tidak lebih dari sekedar sistem yang berproses, dan letak keberlakuannya diantara Aku dan waktu. Ketika waktunya tiba, maka Aku yang terbaik akan selalu ada. Terimakasih dan sampai jumpa.
0 komentar:
Posting Komentar