Lirazan - De Javu, Istilah yang berasal dari bahasa Perancis yang merujuk pada fenomena psikologis, yang terjadi sekilas dan bisa muncul kapan dan dimanapun, juga mempengaruhi sekitar 70% populasi Bumi.
Sebagian besar dari kita memiliki setidaknya sekali dalam hidup kita pengalaman De Javu. Jika dideskripsikan secara sederhana, DeJavu adalah perasaan misterius di mana waktu tampaknya berjalan dengan gerak lambat, juga di mana Anda melihat informasi sedemikian rupa seolah-olah Anda sudah atau pernah mengalami situasi (saat ini/yang sedang terjadi) di masa lalu. Namun, tidak satupun dari kita bisa menjelaskannya, dan hanya sedikit sekali memahaminya. Para peneliti telah menyebutkan banyak 'penyebab', mulai dari gangguan paranormal dan gangguan neurologis dan bahkan menyinggung beberapa alam lain yang berdampingan dengan kita.
Baca artikel tentang "Naga" di langit Skotlandia.
Ketika Anda mulai mengalami 'Déjà vu', saat itu Anda akan merasa berada pada momen misterius yang seolah disusul oleh kekuatan misterius yang secara tidak sadar memberitahu Anda "ini sudah terjadi sebelumnya."
Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Departemen Neuroscience dan Therapeutics Eksperimental di University of Texas A&M, fenomena psikologis ini telah terjadi pada sekitar 70 persen dari populasi Dunia pada umumnya.
"Karena tidak ada penjelasan yang jelas, stimulus kemunculan pengalaman deja vu diidentifikasikan sebagai sebuah "laporan" retrospektif dari individu itu sendiri, sangat sulit mempelajari deja vu di laboratorium,"Mengutip Michelle Hook, seorang profesor di Texas A&M Health Science Center College of Medicine.
"Menurut banyak penelitian, sekitar dua-pertiga orang telah mengalami setidaknya satu episode 'Déjà vu' dalam kehidupan mereka,"tambah Dr Michelle Hook.
Mungkin Anda tertarik membaca artikel Komet terdekat Bumi.
Peneliti menggambarkan fenomena ini sebagai hasil dari "masalah teknis" di otak ketika sekelompok neuron tertentu yang terkait dengan pengenalan dan kebiasaan memicu timbulnya kebingungan dalam otak tentang momen (apakah baru terjadi saat ini dan atau sudah pernah terjadi di masa lalu).
Namun, Dr. Hook menyebutkan bahwa menurut beberapa penelitian, fenomena de javu dapat dikaitkan dengan masalah pengolahan informasi di jalur saraf otak.
Para ilmuwan menjelaskan dengan cara berikut. informasi sensorik melakukan perjalanan melalui beberapa jalur sebelum mencapai area kortikal otak yang lebih tinggi. Informasi tersebut berjalan melalui berbagai "rute" dan biasanya mencapai otak pada saat yang sama. Namun ada pengecualian, ketika informasi tidak mencapai otak pada saat yang bersamaan akan menyebabkan perasaan de javu.
"Beberapa ilmuwan mengatakan bahwa ketika perbedaan dalam pengolahan data informasi terjadi di sepanjang jalur otak ini, persepsi otak yang seharusnya terjadi akan terganggu dan akan teridentifikasi sebagai dua pesan pengalaman terpisah. otak akan menafsirkan versi kedua (yang datang melalui jalur sekunder lambat) sebagai pengalaman independen. Saat Itu adalah ketika perasaan tidak yakin atau deja vu terjadi"hook menjelaskan.
Semesta Paralel Dan De Javu
Menurut Dr. Michio Kaku, seorang futuris Amerika, fisikawan teoritis dan seseorang yang mempopolerkan ilmu pengetahuan, alam semesta yang bersifat paralel dapat menjelaskan fenomena misterius ini dan menyatakan bahwa fisika kuantum memberikan rincian yang diperlukan dan merujuk pada kemungkinan bahwa De javu disebabkan oleh kemampuan tersembunyi Anda untuk "flip antara alam semesta yang berbeda."
Pelajari bahwa Laju gerak waktu adalah sejajar, tidak berurutan.
Gagasan bahwa ada alam semesta lain (teori multiverse) telah didukung oleh beberapa ilmuwan, di antaranya Profesor Steve Weinberg, seorang ahli teori fisika dan pemenang Hadiah Nobel. Menurut Profesor Weinberg, adalah mungkin bahwa di ruangan yang sama ada jumlah realitas paralel tak terbatas yang "hidup" berdampingan dengan kita semua.
0 komentar:
Posting Komentar